Pemerintah Inggris Memiliki Arti Lain Tentang Kebebasan Ketika Berkaitan Dengan Aktivitas Hizbut Tahrir

Majalah Standpoint pada tanggal 12/2/2010 menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh Alexander Meleagrou-Hitchens, dalam artikel ini ia berkata: Hari ini dijadwalkan akan ada dialog antara anggota Hizbut Tahrir, Jamal Harwood dengan seorang akdemisi Swiss, sekaligus pendiri Institut Religioscope, Dr Jean-Francois Mayer.

Dia menambahkan, kemarin Hizbut Tahrir mengeluarkan pernyataan yang isinya mengklaim bahwa pemerintah telah mengintervensi dan memaksa universitas untuk membatalkan pertemuan tersebut.

Baca lebih lanjut

Hizbut Tahrir: Mengajak Umat Pada Khilafah

Hizbut Tahrir atau Hizb ut-Tahrir (Arab: حزب التحرير; Inggris: Party of Liberation; Indonesia: Partai Pembebasan) awalnya bernama Partai Pembebasan Islam (hizb al-tahrir al-islami). Hizbut Tahrir didirikan pada tahun 1952 di Jerusalem berdasarkan doktrin Sistem Islam.

Taqi al-Din al-Nabhani (1905-1978) atau di Indonesia dikenal dengan nama Syekh Taqiyyuddin An Nabhani seorang sufi, hakim pengadilan (Qadi) dan mantan aktivis organisasi Ikhwanul Muslimin, yang kemudian menentang doktrin politik demokrasi terhadap konsep negara di Mandat Britania atas Palestina.

Baca lebih lanjut